|
|
|
IKAR in Mass MediaPasokan Tumbuh, Harga Gandum Bisa Turun22 февраля 2017 года Bisnis.com, JAKARTA--Meski mengalami reli pada Februari, harga gandum diprediksi terkoreksi pada 2017 seiring meningkatnya pasokan akibat pulihnya cuaca. Pada perdagagangan Selasa (21/2) pukul 16:36 WIB, harga gandum kontrak Mei 2017 di bursa Chicago (CBOT) turun 0,38% atau 1,75 poin menjadi US$453,75 sen per bushel. Harga merosot sejak 15 Februari setelah mencapai puncaknya di level US$468,25 sen per bushel. Sepanjang tahun berjalan, harga meningkat 7,91%. Harga sempat mencapai level tertinggi sejak Agustus 2016 pada 15 Februari 2017 di level US$468,25 sen per bushel. Tahun lalu, harga gandum merosot 19,41%. Menurut data perusahaan konsultan Rusia, Institute for Agricultural Market Studies (IKAR), harga gandum diprediksi kembali meningkat seiring meningkatnya permintaan Mesir dari Rusia. Mesir membeli 240.000 ton gandum dari Negeri Beruang Merah pada Jumat (17/2). "Sentimen ini menjadi katalis positif terhadap harga, karena menunjukkan level tertinggi dalam 9 bulan terakhir. Mesir merupakan pelanggan utama gandum Rusia," ujar Direktur Jenderal IKAR Dmitry Rylko, dikutip dari Bloomberg, Selasa (21/2/2017). Namun, pandangan berbeda disampaikan perusahaan riset Hightower Report. Dalam publikasinya Hightower menyampaikan, harga gandum terdorong oleh perpanjangan cuaca kering dan tingkat produksi per hektare yang lebih rendah dalam jangka panjang. Sentimen ini membuat harga reli pada Februari 2017. Namun demikian, harga rentan mengalami koreksi dalam waktu dekat. Secara teknikal, level resistance harga gandum berada di posisi US$454 sen per bushel, dan level support US$438,5 sen -US$432,5 sen per bushel. Sementara itu, laporan Bank Dunia menyebutkan, harga komoditas gandum dapat tertekan pada 2017 seiring peningkatan pasokan. Mengutip data Departemen Pertanian AS (U.S. Department of Agriculture/USDA), produksi gandum dalam musim 2016-2017 mencapai 753 juta ton, atau level tertinggi sepanjang sejarah. "Pasokan akan bertambah dari sejumlah produsen utama seperti Rusia, Ukraina, dan AS," papar laporan. Proyeksi harga gandum rata-rata sepanjang 2017 ialah US$150 per ton, turun 10,17% yoy dibandingkan tahun lalu senilai US$167 per ton. Pada musim 2015-2016, total produksi gandum global sebesar 733,1 juta ton, naik 1,06% dari periode sebelumnya sejumlah 725,4 juta ton sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah. Uni Eropa berkontribusi 160 juta ton, disusul China 130,2 juta ton, dan India 86,5 juta ton. Source: Bisnis.com | #grain | Comments: 0 Views: 56
|
![]() |
© 2002—2025 IKAR. Institute for Agricultural Market Studies 24, Ryazansky str., off. 604, Moscow, Russia Tel: +7 (495) 232-9007 www@ikar.ru |
![]() ![]() |
|